Oil and gas industry, yang orang teknik pasti wah sekali mendengar susunan kata tersebut. Bayangannya adalah gaji beregelimang, serta hidup dilaut jauh dari sinyal. Hilangkan persepsi itu anak muda. Oil and gas industry nggak cuma mencari minyak dilaut dan tengah hutan, tapi bagaimana cara menjual serta memasarkan minyak tersebut, karena Industri ini dibagi menjadi sektor Hulu dan Sektor Hilir. Masing-masing sektor memiliki tugas sendiri-sendiri. Bisa dibayangkan, jika sebuah perusahaan mencari minya saja, lalu siapa yang menjual? bagaimana bisa dapet duit?
Bisnis ini memang sangat menggiurkan, akan tetapi, modal yang dibutuhkan juga tidak akan kecil.
Industry ini merupakan industri yang sangat kompleks sepengetahuan saya. Semua ilmu diterapkan disini, untuk mendapatkan yang diinginkan. Tenstu saja minyak dan gas.
Mohon di pahami kembali, kata kompleks diatas. Dalam industri ini, tidak hanya para engineer dibidang minyak saja yang berpeluang besar, elektro, instrumen, kimia, hukum, finance pun mempunyai kesempatan yang sama untuk masuk diindustri ini.
Coba bayangkan, sebuah perusahaan tanpa adanya seorang ahli hukum, atau ahli finance?. Jika ada kendala hukum dan kesemrawutan keuangan, siapa yang menghandle?
Pernahkan anda bayangkan, atau pernahkah anda bertanya, bagaimana cara membuat minyak? pasti sudah sering pertanyaan tersebut anda ucapkan. Tapi, apakah anda pernah bertanya, bagaimana cara minyak yang sudah jadi tersebut bisa sampai ke SPBU, serta bagaimana perlakuan minyak tersebut dan siapa yang bertanggung jawab atas hal tersebut? saya rasa tidak semua berfikiran sama dengan saya.
Industri minyak, tidak berhenti dikala anda berkata offshore dan onshore. Masih ada bagian yang harus anda tahu, produksi, serta distribusi. Saya akan mencoba menshare apa yang saya ketahui secara general. Minyak-minyak hasil offshore dan onshore ini, tidak serta merta langsung berupa premium, gas elpiji, solar, minyak tanah, dan avtur. Minyak dan gas yang dihasilkan oleh penambang ini masih dalam kondisi mentah, belum bisa digunakan sebagai bahan bakar. Proses yang paling mudah dipahami adalah proses destilasi, yaitu pemanasan minyak mentah, sehingga terpisahkan fraksi-fraksinya. Fraksi-fraksi inilah yang akan menjadi bahan bakar yang anda gunakan dengan menambahkan bahan kimia tertentu agar masuk dalam spesifikasi atau grade bahan bakar.
Nah, setelah produksi selesai, berikutnya adalah proses distribusi. Nggak mungkin dong, mereka yang memproduksi, langsung menjual minyak ke masyarakat sekitar. Butuh yang dinamakan pengepul tentunya. Disini yang bertindak sebagai pengepul adalah terminal bahan bakar minyak, untuk kendaraan darat, bunker untuk kapal, serta depot pengisian bahan bakar pesawat udara untuk melayani penjualan minyak ke pesawat. Minyak matang dari unit refinery atau produksi, dikirim melalui pipa atau tanker, menuju depot yang membutuhkan minyak tersebut. Tidaklah mudah dalam pengiriman minyak tersebut. Banyak kendala yang harus dialami oleh perusahaan-perusahaan minyak dalam pendistribusian minyak ini. Seperti tanker atau kapal pengangkut minyak ini biasanya milik swasta dan disewa oleh perusahaan untuk mengirim minyak menuju depot-depot yang dituju. Finelah, jika kapten kapal ini berbudi luhur dan mencari nafkah dari yang halal, jika tidak? kapal bisa kencing ditengah laut. Tidak hanya mobil tangki saja yang bisa menggelapkan minyak ya ternyata :D.
http://dc304.4shared.com/doc/oQAdJiCy/preview_html_3ecddef9.gif
ok, kembali lagi ke proses distribusi. Kapal yang sudah sampai di tempat tujuan, biasanya diperiksa dulu dokumen kapal serta muatan yang dibawanya. Perlu diketahui, minyak yang sudah jadi ini harus dikendalikan atau dipantau komponen fisikanya, seperti densitas, temperatur, elektrokondukvitas, dan masih banyak lainnya.
Minyak (BBM) dari kapal di pompa menuju tangki timbun yang ada didepot. Tangki timbun ini berfungsi sebagai tempat singgah pertama minyak sebelum dijual ke masyarakat. Samapai di tangki timbun, tidak serta merta langsung bisa dijual, akan tetapi harus menunggu Release Note, atau surat yang berisi tentang pengesahan minyak sudah masuk dalam spesfikasi dari komponen-komponen fisika kimia yang telah di tes dilaboratorium khusus. Perlakuan berbeda dilakukan pada bahan bakar penerbangan, butuh waktu settling, serta tangki timbun dengan desain khusus untuk menyimpannya, serta komponen fisika kimia yang lebih banyak dari bahan bakar darat. Dapat diketahui, bahwa pesawat terbang mengalami perbedaan suhu dan tekanan. Sedangkan minyak sendiri akan mengalami pembekuan jika suhu yang ada disekitar berada dibawah 0 celcius. Nah, komponen inilah yang harus dan sangat diperhatikan oleh pekerja depot, agar tidak terjadi gagal mesin diudara. Karena pesawat mbrebet tidak bisa berhenti seenaknya diudara. Secara general, proses pendistribusiannya sama seperti BBM.
Depot penerimaan BBM ini tidak semua daerah atau kabupaten punya. Biasanya depot berada dipelabuhan yang strategis untuk sandarnya kapal. Satu depot akan mengcover beberapa kabupaten yang ada disekitarnya. Dari beberapa kabupaten tersebut, ada beberapa ratus SPBU yang harus diisi. Pengisian atau pendistribusian BBM menuju tempat singgah kedua ini harus tepat waktu, jika tidak?bisa dibayangkan antrian penikmat BBM ini disetiap SPBU. saya cukupkan proses pendistribusian sampai disini.
http://static.panoramio.com/photos/large/2007655.jpg
Pertanyaan pun berkembang. "Kenapa mas, kok kadang ada kelangkaan bensin di SPBU sekitar saya?". ok,saya jawab. Dalam pendistribusian minyak dari kilang, hingga SPBU banyak terjadi kendala. Urusan tanker misalnya. Cuaca yang tidak bersahabat bisa membuat tanker tidak bisa berlabuh, mengapung ditengah laut menunggu cuaca cerah. Sedangkan didarat, kemacetan jalan membuat truck tangki tidak bisa jalan dengan kecepatan yang ditentukan.
http://cdn.acidcow.com/pics/20101110/ships_during_09.jpg
Sebenarnya minyak tidak pernah langka, hanya saja telat dalam pendistribusian.
Sekian dari saya, jika ada kesalahan harap maklum, manusia sumber salah, Allah lah yang paling sempurna, wassalam :D
0 comments:
Post a Comment